1. Maag/radang lambung/tukak lambung
Adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag, yaitu:
- Maag ringan
- Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
- Maag sedang
- Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
- Maag kronis
- Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
- Kanker lambung
- Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang merugikan, yaitu Helycobacter pylori.
2. Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah)
Adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Penyebab Anemia
Penyebab umum dari anemia:
- Perdarahan hebat
- Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
- Kronik (menahun)
- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Ulkus peptikum
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
- Berkurangnya pembentukan sel darah merah
- Kekurangan zat besi
- Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan asam folat
- Kekurangan vitamin C
- Penyakit kronik
- ·
- Meningkatnya penghancuran sel darah merah
- Pembesaran limpa
- Kerusakan mekanik pada sel darah merah
- Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:
- Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
- Sferositosis herediter
- Elliptositosis herediter
- Kekurangan G6PD
- Penyakit sel sabit
- Penyakit hemoglobin C
- Penyakit hemoglobin S-C
- Penyakit hemoglobin E
- Thalasemia
Gejala
Gejala-gejala
yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang
tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa
menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit)
dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan.
Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit
(CBC).
3.Insomnia
Adalah gejala kelainan dalam tidur
berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur
walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti
gangguan fungsional saat bangun.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi
tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan
menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang
lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi
untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka
tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Diagnosa
Spesialis
tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan
tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur
tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
- Pola tidur penderita.
- Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
- Tingkatan stres psikis.
- Riwayat medis.
- Aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.
Penyebab
Insomnia
bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki
berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan
pemakaian obat-obatan.
Sulit
tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan
seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti
kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan
bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga
berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya
menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini,
walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak
cukup tidur.
Pola
terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.
Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam
kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang
mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.
Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari
depresi.
Orang
yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik,
mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya
tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
- Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
- Bekerja pada malam hari.
- Sering berubah-ubah jam kerja.
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.
- Efek samping obat (kadang-kadang).
- Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Gejala
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.
Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang
tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya
tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita
insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu
tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya
yang redup dan tidak berisik.
Jika
penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi
stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika
gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan
penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah
dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.
0 komentar:
Posting Komentar